Rabu, 13 Juli 2011

Contoh Artikel Kesehatan Masyarakat

Berbicara soal Artikel kesehatan masyarakat sebenarnya masih ada hubungan dengan kesehatan lingkungan. Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang bersih, lingkungan yang tidak bersih dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Penyakit yang sangat dikhawatirkan adalah deman berdarah.
Demam berdarah merupakan salah satu problem dari kesehatan masyarakat yang perlu perhatian serius. Penyakit ini ditandai dengan panas mendadak yang dapat mencapai 38 – 40 oC, selain itu juga ditandai dengan adanya bintik-bintik merah akibat pecahnya pembuluh darah. Jika dilakukan pemeriksaan darah, didapatkan penurunan trombosit yang cukup signifikan. Demam berdarah disebabkan oleh virus dangue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypty. Dengan demikian, demam berdarah dapat dicegah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Selain 3M, salah satu program kesehatan masyarakat yang digalakkan saat ini adalah pemantauan jentik berkala oleh jumantik. 
Jumantik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah . Jumantik tidak hanya terdiri dari petugas pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) tetapi juga dari masyarakat sekitar dan anak anak sekolah. Memantau jentik tidaklah terlalu sulit jika kita sudah mengenal ciri ciri jentik nyamuk Aedes Aegypty. Jentik nyamuk ini memiliki ciri yang khas yaitu selalu bergerak aktif di dalam air. Gerakannya berulang-ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas, kemudian turun kembali ke bawah untuk mencari makanan dan seterusnya.

Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air. Biasanya berada di sekitar dinding tempat penampungan air. Setelah 6-8 hari jentik itu akan berkembang/berubah menjadi kepompong. Bentuk kepompong adalah seperti koma, gerakannya lamban dan sering berada dipermukaan air. Setelah 1 - 2 hari akan menjadi nyamuk baru. Pemeriksaan jentik dilakukan dengan cara sebagai berikut. Pertama, periksalah tempat penampungan air (bak mandi , wc, drum, vas, ban bekas) yang ada di dalam rumah atau disekitar rumah. Jika tidak ditemukan jentik di permukaan, tunggu selama kurang lebih satu menit karena jika bernafas jentik akan muncul ke permukaan untuk bernafas.

Apabila gelap dapat digunakan bantuan senter untuk melihat kedalam tempat penampungan air. Cocokkan ciri jentik dengan uraian di atas. Jika dapat dipastikan jentik tersebut adalah jentik Aedes Aegypti, maka petugas kesehatan masyarakat atau jumantik akan melakukan abatisasi dan pencatatan. Abatisasi yaitu memberikan abate pada tempat penampungan air yang ditemukan jentik, untuk membunuh jentik yang ada. Tentu saja ini dilakukan dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat, agar terhindar dari bibit penyebab DBD. Sedangkan Pencatatan yang dilakukan meliputi tanggal pemeriksaan dan kelurahan tempat dilakukan survei pemantauan jentik, nama keluarga dan alamat (lengkap dengan RT/ RW), jumlah semua penampungan air (container) yang diperiksa, serta jumlah container yang di temukan jentik. Data tersebut akan digunakan untuk menghitung angka bebas jentik.

Apabila angka bebas jentik suatu daerah tertentu rendah, maka kemungkinan penduduk daerah tersebut untuk terkena DBD adalah lebih besar dibanding daerah lain yang angka bebas jentiknya lebih besar. Hasil pencatatan kemudian dilaporkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sekitar dan kemudian dilanjutkan ke Dinas Kesehatan . Jadi mudah bukan melakukan pemberantasan sarang nyamuk? Jika anak sekolah saja bisa, apalagi kita. Mari ramai-ramai kita cegah demam berdarah dengan berperan aktif menjadi jumantik.

Artikel di atas merupakan sebagian kecil dari Contoh Artikel Kesehatan Masyarakat yang dapat kami sampaikan kepada pembaca. Anda juga bisa lihat contoh artikel Kesehatan Lingkungan

Contoh Artikel Kesehatan Lingkungan

Contoh Artikel Tentang Kesehatan Lingkungan

Menjaga Kesehatan Lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya, Kesehatan Lingkungan harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar penyakit. Karena kesehatan tidak ternilai harganya. Terkadang pada saat kita sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita baru sadar dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat berharga.

Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, menkomsumsi makananan bergizi, dan lingkungan yang sehat dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak kita perhatikan karena kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya. Akibat dari lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satu yang mengkhawatirkan adalah deman berdarah (DBD) karena dapat menyebabkan kematian.

Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain:
  1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:
  1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
  2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di konsumsi secara luas oleh masyarakat.
  3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
  4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
  5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
  6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
  7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
  8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan
Artikel di atas merupakan sebagian kecil dari Contoh Artikel Kesehatan Lingkungan yang dapat kami sampaikan kepada pembaca. Silahkan baca artikel yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yaitu  Contoh artikel kesehatan masyarakat. Anda juga bisa download ebook Hukum Lingkungan disini